SELAMAT DATANG DI BLOG ABDI NEGARA RI >>> MARI MENGABDI KEPADA NEGARA UNTUK KEBAIKAN DIRI DAN KEBAIKAN NEGARA TERCINTA

Minggu, 20 April 2014

ABDI NEGARA RI

Ingin dikasi terus tidak mau memberi itulah sifat orang merkiki, dia bukan termasuk orang yang dimuliakan drajatnya oleh Sang Pencipta Alam Semesta, melainkan orang yang dihinakan drajatnya oleh Sang Pencipta Alam Semesta. Begitulah pesan bathin yang saya terima dari sang guru di alam ghaib.

Dibawah ini surat online terbuka, perihal : Jokowi Menuju Istana Presiden Republik Indonesia 2014-2019. Sebagai masyarakat yang baik serta memiliki harapan adanya perubahan lebih baik perlu sekali mengetahui isi surat online terbuka ini. Silahkan saudara klik amplop surat ini untuk membaca/mengetahui isinya
      
Amplop Surat
    
Saudara pembaca yang budiman, melalui blog ini saya ingin menceritakan kejadian bersejarah bagi keluarga saya khususnya, masyarakat bangsa pada umumnya, yaitu kejadian ditemui seorang guru dari alam ghaib, beliau mewariskan sebuah cincin, kalung, dan buku doa.
Setelah mewariskan cincin, kalung, dan buku doa beliau memberi tugas mendirikan Tempat Pengabdian Kaula.
 
Saudara pembaca yang budiman, untuk mengetahui lebih jauh tentang kejadian bersejarah ini, mari kita pelajari kronologinya. Insya Alloh dengan mengetahui kronologinya, mengamalkan doanya, saudara bisa menjadi orang yang berhak mendapat penghargaan dimuliakan Alloh SWT. Selanjutnya wajib bagi saudara untuk mengabdi kepada negara.
 
KRONOLOGI PEWARISAN : CINCIN, KALUNG, BUKU DOA, SERTA TUGAS MENDIRIKAN TEMPAT PENGABDIAN KAULA
  
Akhir tahun 2010 saya bermimpi didatangi seorang pendekar yang kesekian kalinya, Sang Pendekar berkata : “Buatlah sejarah hidup yang berguna bagi orang banyak ? Kerajaan Sorga mengutusku menyampaikan berita untuk Tuan”. Beberapa kali impian itu tidak saya respon, tetapi karena impian itu terus saja datang, saya berfikir bahwa impian ini bukan sekedar kembang tidur, sehingga saya mencoba meresponnya. Begitu direspon, saya langsung diajak ke suatu tempat. Ditempat itu mata saya diusapnya kemudian terlihatlah kejadian-kejadian masa lampau seperti sedang menonton film di gedung bioskop.
 
Singkatnya cerita : Seorang pendekar sedang melakukan perjalanan atas perintah gurunya, kemudian ditengah perjalanan bertemu dengan seekor anjing betina yang ingin mengikutinya, tidak ada pilihan bagi seorang pendekar kecuali mengijinkan sebagai teman, karena sudah berkali-kali diusir tetapi anjing betina itu tetap saja tidak mau pergi.
 
Setelah berhari-hari melakukan perjalanan ditemani seekor anjing betina, sang pendekar melihat burung merpati putih terbang mendekati seekor burung tekukur yang bertengger di ranting pohon dekat gubug tua, tidak lama kemudian burung tekukur betina dan burung merpati putih itu melangsungkan perkawinan diatas gubug tua yang berdiri diperkebunan.
 
Setelah menyaksikan perkawinan burung tekukur dan burung merpati putih diatas gubuk tua, sang pendekar berniat mampir di gubug itu untuk beristirahat, Dalam perjalanan mendekati gubug tua sang Pendekar melihat kolam kecil yang dihuni beberapa ikan,
 
Mungkin dikarenakan sangat lelahnya sang Pendekar langsung tertidur di dalam gubug itu. Didalam tidurnya dia mendengar perintah disuruh memanggil anjing jantan dengan membacakan doa berulang kali. Sebagai seorang pendekar yang baik serta memahami betul tentang hal-hal demikian, dia mematuhi perintah itu.
 
Pada saat dia membacakan doa berulang kali, datanglah sang guru memberikan nasehat sambil mewariskan cincin, kalung, dan sebuah buku kecil. Setelah mewariskan cincin, kalung, dan buku kecil, sang guru pergi ke atas awan. Tidak lama kemudian datanglah seekor anjing jantan mengawini anjing betina yang selalu mengikutinya. Sang pendekar menyaksikan perkawinan kedua anjing itu sambil membacakan doa yang telah dimiliki dari sang guru.
 
Dan dari akibat perkawinan itu, terjadilah kehamilan, sampai akhirnya anjing betina itu melahirkan anak-anak anjing. Pada saat menyaksikan anjing betina sedang melahirkan anak-anaknya, sang pendekar mendengar bisikan ghaib. Bisikan itu mengatakan : “Semua kejadian yang kamu saksikan dan kamu lakukan dalam perjalanan itu adalah proses terciptanya mahluk katuranggan, yaitu mahluk yang tercipta atas kekuatan doa alam khodam”. Dijaman modern sekarang ini sudah sangat sedikit masyarakat Indonesia melakukan tapa brata dengan membacakan doa-doa yang diwariskan turun temurun, sehingga keberadaan mahluk katurangganpun sudah hampir tidak ada. Mahluk katuranggan adalah mahluk alam khodam yang tercipta atas kekuatan doa. Mahluk katuranggan berdiam didalam tubuh binatang yang dikehendaki-Nya, bertugas mengajukan permohonan kepada Sang Pencipta Alam Semesta untuk kebaikan yang memeilharanya.
 
TANYA JAWAB DENGAN PENDEKAR SETELAH MENYAKSIKAN KEJADIAN MASA LAMPAU
 
Selesai melihat kejadian-kejadian masa lampau seperti didalam film itu ~ saya bertanya kepada sang pendekar : “Apakah seorang pendekar yang saya lihat di dalam kejadian-kejadian masa lampau itu adalah anda?” Sang pendekar menjawab : “Iya betul” “Lalu apa kaitannya dengan diri saya?”. “Sang guru akan mewariskan cincin, kalung, dan buku doa kepada Tuan, tetapi ada persyaratan yang harus Tuan penuhi” “Kenapa harus diwariskan kepada saya”. “Saya hanya boleh mengatakan sudah menjadi kehendak Kerajaan Sorga”. “Apa persyaratannya?”. “Buatlah gubug dari kayu jati yang pernah menjadi tempat tidur Tuan, kemudian lakukanlah perjalanan selama 6 hari 6 malam, tidak boleh tidur didalam rumah selama melakukan perjalanan, hari terakhir masuklah ke dalam gubug yang Tuan buat untuk membacakan doa  berulang kali, nanti sang guru datang mewariskan cincin, kalung, dan buku doa kepada Tuan, seperti yang Tuan saksikan pada kejadian masa lampau itu”. “Terus untuk apa semua yang aku warisi itu”. “Dengan mewarisi benda-benda itu, Tuan menjadi komando pembacaan doa untuk terciptanya mahluk katuranggan, karena setiap Tuan membacakan doa atas perintah atau permohonan seseorang, semua kehidupan alam khodam mengikutinya, maka atas kekuatan doa alam khodam tersebut terciptalah mahluk katuranggan” “Bagaimana tata cara pembacaannya” “Setelah menerima yang guru wariskan carilah burung tekukur betina dan seekor anjing betina untuk Tuan pelihara dilokasi gubug yang tuan dirikan jauh dari pemukiman masyarakat, kemudian setiap ada orang yang datang menginginkan mahluk katuranggan, Tuan harus melaksanakan pembacaan doa sesuai ketentuan, dengan begitu akan tercipta mahluk katuranggan yang bisa dimiliki oleh siapapun yang berjodoh” “Apakah mahluk katuranggan yang tercipta itu berada dilokasi gubug dan bisa dilihat oleh mata manusia ?” “Tidak ! mahluk katuranggan itu tidak berada di lokasi gubug melainkan berada di alam khodam, dia tidak bisa dilihat oleh mata manusia, dan dia baru pergi dari alam khodam untuk menempati salah satu binatang di dunia setelah mendapat perintah dari Sang Pencipta Alam Semsta” “Lalu bagaimana cara memberikan mahluk katuranggan yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia ?” “Ada persyaratan bagi seseorang yang ingin memiliki mahluk katuranggan : 1) seseorang harus meminta kepada Tuan melaksanakan ritual membacakan doa yang Tuan warisi, setelah itu dia akan mendapat petunjuk melalui alam mimpi” “Kalau boleh dijelaskan seperti apa petunjuknya ?” “Seperti disuruh pergi kesuatu tempat kemudian bertemu dengan seekor binatang (burung tekukur) yang dia sukai misalnya, maka itulah wujud mahluk katuranggan yang diberikan Sang Pencipta Alam Semesta kepada orang yang dikehendaki-Nya, contoh lain disuruh pergi kesuatu tempat untuk membeli binatang yang dia sukai maka itulah wujud mahluk katuranggan yang diberikan Sang Pencipta Alam Semesta kepada orang yang dikehendaki-Nya”.
 
MEMBUAT GUBUG
 
Berlandaskan kepada keyakinan serta dengan adanya berbagai kebijakan yang saya miliki, hari Minggu, tanggal 12 Desember 2010 saya mulai merancang pembuatan gubug dari kayu jati yang pernah menjadi tempat tidur saya. > Untuk hal ini saya mengorbankan tiga dipan (tempat tidur keluarga yang terbuat dari kayu jati). Setelah gubug yang dirancang siap dipergunakan, saya melakukan survey rute perjalanan yang akan dilewati, dan survey tempat pendirian gubug.
 
Hari Senin 20 Desember 2010, jam 3 sore melaksanakan perjalanan selama 6 hari 6 malam, setiap jam 3 sore mulai jalan sampai jam 3 pagi, setiap jam 3 pagi sampai jam 3 sore istirahat dan tidur di alam terbuka.
Hari Jumat tanggal 24 Desember 2010 sesuai dengan program yang sudah ditetapkan ~ anak saya membawakan perlengkapan gubug. Jam 11 siang saya dibantu oleh anak mendirikan gubug ditempat yang sudah ditetapkan. Inilah foto pendirian gubug ditempat yang jauh dari pemukiman penduduk.

 Bikin Gubug Karena Allah
      
PERINCIAN GUBUG
Nama Gubug
Gubug ini dinamakan : Gubug Nurjati (Gubug yang memiliki nilai sejarah khusus). > Gubug ini dirancang untuk dapat dibongkar dan dipasang dengan mudah sehingga tidak menggunakan paku kecuali menggunakan baud.
Ukuran Gubug
Panjang gubug 265 Cm
Lebar gubug 195 Cm
Tinggi gubug 195 Cm
Material gubug
Papan panjang 265 cm = 3 batang
Papan panjang 195 cm = 9 batang
Papan panjang 125 cm = 10 batang
Papan pintu  = 7 batang
Engsel pintu 2 engsel
Baud berikut murnya 59 pasang
Atap terpal plastik 3X3 M 1 lembar
Tambang atap 31 M
Karpet kain tebal untuk dinding keliling 6,5 M
Kasur pompa untuk alas tidur 1 kasur
 
 Gubug Nurjati Bersejarah
  
Hari Sabtu 25 Desember 2010 jam 3 pagi saya masuk ke gubug untuk istirahat dan tidur. Sebelum tidur membacakan doa berulang kali seperti yang dianjurkan sang pendekar. Betul apa yang diceritakan sang pendekar, sebelum matahari terbit sang guru datang mewariskan cincin, kalung, dan buku kecil berisikan doa. Dengan suka cita saya menerima warisan itu sambil berucap : “Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada hamba, tetapi kalau boleh bertanya, hamba ingin menanyakan manfaat dan cara memanfaatkannya”. Sang guru memberikan penjelasan : “Buatlah Padepokan Para Kaula Abdi Negara ditepi sungai yang mengalir ke laut, sebagai tempat para kaula mengabdikan diri kepada negara dengan membacakan doa-doa  mewakili penyelenggara negara, serta sebagai tempat pembinaan diri menuju kehidupan yang lebih baik. Bina dan arahkan jiwa-jiwa mereka yang ingin memiliki mahluk katuranggan dengan amalan-amalan yang sudah ditetapkan, antara lain : >>> 1) Hindari perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri, merugikan orang lain, apalagi merugikan bangsa dan negara, sebaliknya sayangi kedua orang tua sebagaimana mereka menyayangi kamu sewaktu masih kecil. >>> 2) Bela negara dengan kerahmatan yang dimiliki dari-Nya. >>> 3) Sedekahkan sebagian rizki yang diterima dari-Nya untuk membantu saudara-saudara yang mengalami penderitaan hidup. Kisanak boleh menampung sedekah mereka untuk disalurkan kepada : sebagian untuk biaya pemeliharaan Padepokan Para Kaula Abdi Negara, sebagian lagi untuk saudara-saudara yang membutuhkan serta berhak menerimanya. Dengan mengamalkan 3 hal tersebut mereka berhak mendapatkan banyak kerahmatan dari Sang Pencipta Alam Semesta” “Bagaimana dengan buku doa yang hamba warisi ?” “Tulis ulang isinya kemudian hanyutkan buku yang aslinya ke sungai” “Bolehkah hamba membacanya sekarang untuk mengetahui isinya ?” “Silahkan” Setelah membacanya saya kembali mengajukan pertanyaan “Apa manfaat pembacaan doa ini ?”. “Mendatangkan Kerahmatan Sang Pencipta Alam Semesta untuk kebaikan orang yang membacanya, untuk kebaikan pemimpin negara, untuk kebaikan masyarakat bangsa dan negara, serta untuk melumpuhkan pengaruh iblis yang dapat menimbulkan bencana”. “Baiklah guru hamba akan berusaha untuk melaksanakan sebaik-baiknya”. “Sempurnakan perjuangan memuliakan kehidupan masyarakat bangsa dan negara dengan kekuatan doa, ajak mereka untuk terus berdoa kepada Sang Pencipta Alam Semesta”. “Iya guru”. “Kalau begitu saya pamit”. “Iya guru”. “Assalamu’alaikum”. “Wa’alaikumsalam”. Sang guru langsung pergi menuju awan.
   
Begitulah sejarah pewarisan : cincin, kalung, buku doa, serta tugas mendirikan tempat pengabdian kaula ditepi sungai yang mengalir ke laut.
Sungguh sulit bagi saya untuk tidak mengakui kejadian luar biasa itu, karena cincin, kalung  dan buku doa yang saya terima di dalam gubug benar-benar ada (semuanya terjadi diluar nalar tetapi benar-benar kenyataan).
 
BUAT PEMBACA YANG INGIN MENDAPAT PENGHARGAAN DIMULIAKAN ALLOH SWT
 
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan penghargaan dimuliakan oleh Alloh SWT. Dan dari sekian banyak cara intinya adalah : "mau memberi untuk mendapatkan". Hal ini bisa saya contohkan sebagai berikut : seseorang harus melakukan sholat dulu baru mendapatkan pahala, seseorang harus melakukan puasa dulu baru mendapatkan pahala dan seterusnya, seseorang harus memberikan tenaga dulu (bekerja) baru mendapatkan upah, seseorang harus berusaha dulu baru mendapatkan hasil. Dibagian paling atas artikel ini dikatakan : "Ingin dikasi terus tidak mau memberi itulah sifat orang merkiki, dia bukan termasuk orang yang dimuliakan drajatnya oleh Sang Pencipta Alam Semesta, melainkan orang yang dihinakan drajatnya oleh Sang Pencipta Alam Semesta"

KESIMPULAN

Siapapun bisa memiliki mahluk katuranggan atau memiliki kerahmatan Sang Pencipta Alam Semesta sebagaimana orang-orang hebat terdahulu apa bila seseorang mampu memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan oleh Sang Pencipta Alam Semesta, salah satunya adalah mau memberi untuk mendapatkan.
  
Alloh


Dialah Alloh SWT ! Sang Pencipta Alam Semesta

 Al-quran

Alloh SWT menyuruh manusia, khususnya Umat Nabi Muhammad SAW untuk mempelajari Al-quran agar memiliki landasan dasar di dalam setiap melakukan amal perbuatan

Sholat

Bagi siapapun yang telah berhasil mempelajari Kitab Suci Al-quran, dapat dipastikan orang tersebut merasa berkewajiban melaksanakan sholat sebagai wujud pemberian amal ibadah kepada-Nya

KONTAK ADMIN

Buat para pembaca dimanapun berada, yang ingin konsultasi (kontak) dengan admin bisa melalui email dengan alamat : syareatdoa@gmail.com atau phone ke nomor HP 085224525553. Maap kami tidak bisa konsultasi lewat SMS.


Semoga bermanfaat
 
Terima kasih atas atensinya.
Wasalam
Admin
Email : SyareatDoa@gmail.com
HP 085224525553